Rabu, 21 Januari 2009

sebujur rindu sepotong wajah

ku selipkan sepotong wajah
di antara rindu malam tadi
begitu kebingungan berkata
menunggu mentari di ujung hari
tak ada lagi kutipan damai
di jemuran katakata

riuhmu telah menelan semua
selipan sepotong wajah tersangkut
masuk atau terjerumus

saat dadaku bergetar
sekedar meraba rindu
buihmu kaku tak terpecah karang laut katakata
tak ada lagi sajak damai
di tali jemuran terpanggang mentari ujung hari

sejenak angin tipis usir kabut perlahan
sejenak engkau pergi
sejenak aku terpaku membatu
selipkan sepotong rindu rindu untuk mu

Selasa, 13 Januari 2009

siluet

mengikis pekat kabut
dalam sajian poci panas
ketika matahari sudah bergeser
di seduhan terkahir

Jumat, 09 Januari 2009

hatihati dengan hati...?
karna dia bisa bermain bak palu
seperti sengat yang bujur arus pantat lebah
tlah ku bayangkan perjalanan habiskan katakatamu
seperti bisu yang sahdu tergantung rantingkering
tak menjelma kupukupu

berakhir di purnama ilalang
bersama batu yang membeku
sindirkan malu kumrindumu

Jumat, 02 Januari 2009

menghujani matahari

hilang...
kali ini benarbenar pagi tanpa mentari
sekedar angin yang tak bertiup sentuh daun nan hijau
betebaran jatuh pun belum musimnya tiba

sungsang
tak ada lagi senyum rindu di ufuk timur
menyeruak tat kala hujan membasahi hari kali ini