Senin, 23 Maret 2009

kenanganmu matahari

genduri massal...
mengamini mimpi
tentang penghayal
yang tak pernah menyambut pagi

tentang awal di ujung hari
ku rangkai bunga kamboja
tak sengaja kau beri
dan sekarang tinggal awan
tempati ruangruang plesir kota

di ujung rembulan itu
masih tergantung pucuk mimpi
yang seharusnya tak ku amini
tak lama terselang
genduri massal menghilang

tentang mimpi hulu ketiak

seharus tak ku biarkan diriku menghayalmu
tentang warna hitam rambutmu
wangi tubuhmu lewati melati

dan juga harusnya ku ingat
detak mimpi yang sempat kita pesan
yang tlah hangus di selasela hulu ketiak

aku toreh saja warna pelangi
tanpa hiraukan lagi hidanganmu
di antara darah yang tlah mengering
karna kumurmu palsu

sedang aku
ingin mengabarkan rindu
di tepistepis waktu