seharus tak ku biarkan diriku menghayalmu
tentang warna hitam rambutmu
wangi tubuhmu lewati melati
dan juga harusnya ku ingat
detak mimpi yang sempat kita pesan
yang tlah hangus di selasela hulu ketiak
aku toreh saja warna pelangi
tanpa hiraukan lagi hidanganmu
di antara darah yang tlah mengering
karna kumurmu palsu
sedang aku
ingin mengabarkan rindu
di tepistepis waktu
Senin, 23 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
favoritku iki, mi
BalasHapuspersis...cocok...dikocok.. lohhh???!